Langsung ke konten utama

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 3 (Pulau Sapi dan Manukan)

Hari ke dua di Kinabalu kami jadwalkan untuk menikmati wisata pulau yang ada disana. Kinabalu memang terkenal dengan wisata pulaunya yang konon katanya indah. Jadi kalau berkunjung ke Kinabalu, sempatkan buat berwisata ke salah satu pulau yang ada disana atau kalian juga bisa mencoba island hopping (mengunjungi beberapa pulau dengan sekali jalan).

Hari kedua itu kami putuskan untuk mengunjungi 2 pulau yang terkenal di sana, Pulau Sapi dan Manukan. Untuk menuju kesana kami menyewa kapal penyeberangan seharga 250 RM buat seharian. Harga yang kami dapatkan jauh lebih murah jika kami menyewa di tempat penyeberangan langsung, di Jesselton Point yang berkisar antara 300 - 350 RM. Atau jika gak mau nyewa 1 kapal, tergantung maunya ke pulau mana aja, jadi bayar per orang mulai dari 40 RM per orang.

Karena lagi-lagi berkat Bang Denny, kami bisa mendapatkan harga sewa kapal yang cukup miring karena ini yang bawa kapal adalah orang yang bawa Bang Denny waktu ke Kinabalu pertama kali. Nah, karena kami dapat penyewaan ini secara personal, jadi kami gak nyeberang lewat Jesselton Point, tapi lewat dermaga yang ada di belakang Filipino Market, dan untungnya letaknya gak jauh dari hotel kami.

Pemilik kapal yang kami sewa namanya Bang James dan beliau sangat baik dan sangat membantu kami selama perjalanan ke dan di pulau. Urusan masuk pulau semua diurusin sama Bang James, snorkeling juga beliau yang aturin. Terbaik la dah! Orangnya ramah pula, gak nyesel deh dapat guide kayak Bang James.

Nah, balik ke cerita perjalanan hari kedua. Tujuan pertama kami adalah Pulau Manukan selanjutnya Pulau Sapi buat bersnorkeling ria. Penyeberangan dari dermaga ke dermaga Pulau Manukan ditempuh selama kurang lebih 10 menit. Saat nyeberang lumayan dapat kena ciprat-ciprat syantik dengan air laut dan pemandangannya emang indah di sekeliling laut. Hamparan laut biru yang luas ditambah pemandangan beberapa gugus pulau yang berada di sekitarnya membuat pandangan mata makin menyegarkan.

Tujuan kami di Pulau Manukan, kami cuma mau menikmati pulau dan sekedar jalan-jalan sekitaran pulau. Di Pulau Manukan banyak terdapat resort dan penginapan yang kalau dilihat harganya cukup wow (kami gak ada nanyain sih, karena gak ada niat mau nginap 😅😅). Untuk Pulau Manukannya sendiri kalau dari yang saya lihat itu tertata dengan repi, bersih dan pengunjungnya gak terlalu ramai saat itu. Mungkin karena kami pergi saat low season. Ditambah dari Pulau Manukan, kita bisa melihat pemandangan Kota Kinabalu dari kejauhan, bagus!!! Nah itu yang bikin beda dengan wisata pulau di Indonesia menurut aku.

Ada kejadian lucu waktu di Pulau Manukan. Jadi, di Pulau Manukan itu mayoritas wisatawannya berasal dari Asia Timur, terutaman Tiongkok, Korea sama Jepang. Nah, pas saya lagi jalan-jalan syantik di pinggiran pantai beduaan sama Kak Yessy, tiba-tiba segerombolan tante-tante turis dari Tiongkok ini ngedatangin kami. Ngomong pakai bahasa mereka, tanpa bahasa Inggris sama sekali. Lha kan kita jadinya planga plongo. Ujung-ujungnya, ada satu tante yang ngasi gerakan buat foto. Kami kira mereka minta fotoin, ternyata eh ternyata kami diajak foto bareng sama mereka. Mungkin dikiranya kami orang lokal kali ya 😅😅 *sayang lupa minta fotonya*.
Okay, balik lagi ke cerita Pulau Manukan. Overall, Pulau Manukan itu tempatnya enak banget buat dikunjungi. Buat orang seperti saya yang udah penat banget dengan urusan kerjaan, Pulau Manukan ini merupakan salah satu tujuan healing yang oke. Lumayan buat menghilangkan stress dari pekerjaan dan kenyataan, Di Pulau Manukan ini kami hanya menghabiskan waktu untuk jalan-jalan sambil santai di pinggiran pantai sambil nikmatin es kelapa sama manisan yang murah banget disini, cuma 2 RM, dpt sekantong manisan buah segar yang lumayan buat ganjal perut dan menghilangkan haus.

Puas menikmati waktusantai di Pulau Manukan, kami melanjutkan perjalanan kami ke Pulau Sapi. Pulau ini adalah pulau yang paling besar dari semua pulau yang dijadikan destinasi wisata di Kinabalu. Dan juga pulau ini adalah pulau yang paling banyak dikunjungi.oleh turis. Perjalanan dari Pulau Manukan menuju Pulau Sapi gak terlalu lama, sekitar 10 menit. Tapi karena saat itu udah agak siang, jadi gelombang lautnya agak lumayan besar, jadilah naik kapal berasa dihantam-hantam jalan gak rata.

Sampai di Pulau Sapi, ternyata saat itu ramai banget! Penuh! Dan di Pulau itu jauh dari apa yang kami bayangkan. Kalau dibandingkan dengan Pulau Manukan yang tertata rapi juga bersih, di Pulau Sapi agak lebih kotor dan gak ada resort seperti di Manukan. Terlebih lagi saat kami mau sholat, mushola nya itu kotor, berdebu, berpasir kayaknya gak pernah ada orang yang gunain. Tapi ya mau diapakan lagi, memang itu adanya.

Setelah sholat, kami isi amunisi kampung tengah dulu alias makan siang. Disana ada beberapa warung makan yang harganya lumayan terjangkau. Karena gak mau ribet dengan urusan rasa-rasa di lidah, kami pesan nasi goreng aja seharga 5 RM per porsi. Murah, iya! Dan ternyata porsinya jumbo gilaaaak!! Bisa buat berdua. Tau gitu kan kami pesan buat berdua.

Urusan kampung tengah selesai, lanjut bagi yang mau snorkeling. Saya dan Bang Denny gak ikutan, jadi yang snorkeling cuma Bang Tri, Kak Yessy sama Kak Amal, kami cuma pemantau aja 😅. Waktu nemenin Kak Yessy sama Kak Amal ganti baju di toilet, cuma bisa geleng-geleng kepala liat toiletnya. Jauh banget dari kata bersih kalau dibandingkan dengan di Pulau Manukan. Ya udah kami cepat-cepat keluar dari sana biar cepat selesai urusan di toilet.

Nah, bedanya kalau snorkeling di pulau ini jika dibandingkan dengan Gili Trawangan (karena baru pernah perginya kesini) di Pulau Sapi itu lautnya diberi tanda-tanda yang menandakan zona aman yang boleh kita lewati. Jadi, kita gak boleh main di sekitaran zona yang dikasi tanda berbahaya atau lewat, bisa kena prikitiuuww sama penjaga pantainya. Dan ini udah dialami berkali-kali sama Kak Yessy dan Bang Tri yang baru lewat tali dikiiiiiiittt, langsung kena prikitiuuuwww pakai peluit. Menurut mereka, lautnya sama jernihnya dengan Gili Trawangan (yang saya lihat juga iya), cuma kalau keindahannya masih menang di Gili Trawangan karena disana mereka gak lihat banyak dan terbatas. Tapi gak ada salahnya juga kalau ada yang mau menikmati sensasi snorkeling di sana, karena selain snorkeling disana juga menawarkan fasilitas sea walk, berjalan di dalam air dengan menggunakan helm semacam punya astronot. Kalau saya dan Bang Denny sebagai pemantau hanya menikmati jalan-jalan di pinggir pantai bolak balik di sepanjang jalan sambil hunting foto sama jadi fotografer berjamaah buat yang lagi snorkeling. Overall, untuk healing trip di pulau ini memang terpuaskan. Benar-benar bisa menjauhkan diri dari rasa stress pekerjaan dan rutinitas sehari-hari.
snorkeling squad *gaya ala-ala My Trip My Advanture*
Setelah puas main-main air dan jalan-jalan di pantai, kami langsung beres-beres. Bang James udah nungguin kami di dermaga buat ngantar pulang. Jam 4 sore kami pun pulang kembali ke Kota Kinabalu dan perhentiannya sama seperti tempat dijemput, dermaga belakang Filipino Market. Kalau saat pagi disana sepi banget, pas sore hari kami sampai disana udah ramai banget yang jualan makanan, kebanyakan seafood. Tapi karena kami gak berselera makan seafood, kami memutuskan cari makan di tempat lain.

Malam hari kami habiskan hanya dengan jalan-jalan malam di sekitaran tempat kami menginap menikmati suasana malam di Kota Kinabalu sambil cuci mata liat oleh-oleh di Filipino Market. Cerita selanjutnya lanjut di part 4 ^_^

Bonus: Masih ada video dari Bang Tri untuk trip di Pulau Manukan dan Pulau Sapi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 2 (Kundasang)

Setelah sekian lama membiarkan blog ini tanpa postingan baru, akhirnya saya kembali untuk melanjutkan postingan saya tentang healing trip saya di ujung Borneo . Nah, ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. Kali ini saya akan bahas tentang trip di hari kedua saya selama di ibukota Negara Bagian Sabah ini. Salah satu tempat favorit yang wajib dikunjungi jika ke Kinabalu adalah Kundasang. Kundasang adalah sebuah desa yang bisa ditempuh lewat jalur darat selama kurang lebih 2,5 jam dari Kota Kinabalu. Kami menuju Kundasang dengan menggunakan mobil sewaan. Supir mobil sewaan kami ini adalah supir Grab kenalan Bang Denny waktu ke Kinabalu sebelumnya. Alhamdulillah berkat sifat SKSD Bang Denny kami bisa mendapatkan mobil seharga 350 RM plus petrol (BBM), karena kalau nyewa lewat agen travel bisa kena 400 sampai 450 RM untuk 1 mobil berkapasitas 6 orang. Perjalanan kami dimulai jam 8 pagi. Karena perjalanan yang cukup jauh, kami menyempatkan sarapan di minimarket samping hotel.

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 1

Kota Kinabalu atau yang biasa lebih sering disebut Kinabalu adalah ibu kota negara bagian Sabah yang merupakan salah satu negara bagian yang ada di Malaysia dan terletak di Kepulauan Kalimantan (Borneo). Nah kali ini saya mau share tentang pengalaman saya bersama teman-teman saya saat trip ke Kinabalu tanggal 12-16 April 2018 kemarin. Biasanya kalau orang Indonesia liburan ke Malaysia, rata-rata tujuannya daerah semenanjung, mana lagi kalau bukan Kuala Lumpur. Nah, pas saya bilang mau ke Kinabalu, orang-orang pada nanyain ada apaan emang disana, saya jawab aja, "Mau liat Gunung Kinabalu 😅😅". Sebenarnya trip ini lagi-lagi terlaksana berkat adanya promo maskapai kesayangan para traveler yang suka backpacker seperti kami 🙈🙈. Saat itu kami menemukan promo penerbangan Pontianak-Kuching seharga 75 ribu rupiah doang! Siapa juga yang gak ngiler liat harga segitu. Nah, berhubung dari Pontianak gak ada penerbangan langsung ke Kota Kinabalu (ibu kota Negara Bagian Sabah) jad