Langsung ke konten utama

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 1

Kota Kinabalu atau yang biasa lebih sering disebut Kinabalu adalah ibu kota negara bagian Sabah yang merupakan salah satu negara bagian yang ada di Malaysia dan terletak di Kepulauan Kalimantan (Borneo). Nah kali ini saya mau share tentang pengalaman saya bersama teman-teman saya saat trip ke Kinabalu tanggal 12-16 April 2018 kemarin.

Biasanya kalau orang Indonesia liburan ke Malaysia, rata-rata tujuannya daerah semenanjung, mana lagi kalau bukan Kuala Lumpur. Nah, pas saya bilang mau ke Kinabalu, orang-orang pada nanyain ada apaan emang disana, saya jawab aja, "Mau liat Gunung Kinabalu 😅😅". Sebenarnya trip ini lagi-lagi terlaksana berkat adanya promo maskapai kesayangan para traveler yang suka backpacker seperti kami 🙈🙈. Saat itu kami menemukan promo penerbangan Pontianak-Kuching seharga 75 ribu rupiah doang! Siapa juga yang gak ngiler liat harga segitu. Nah, berhubung dari Pontianak gak ada penerbangan langsung ke Kota Kinabalu (ibu kota Negara Bagian Sabah) jadilah kami cek-cek harga penerbangan kesana. Dan total harga tiket yang perlu kami keluarkan saat itu (bulan Juni 2017) adalah 650 ribu rupiah saja untuk penerbangan Pontianak - Kuching PP dan Kuching - Kota Kinabalu (KK) PP. Muraaaaaaahhhhh pakai banget!

Awalnya, saat itu kami hanya mau berangkat berempat saya, Kak Yessy, Kak Rayna dan Bang Denny. Belum ada kepikiran dan bayangan bakal ada apaan disana, pokoknya tiket udah di tangan. Mendekati akhir tahun, ternyata ada teman Kak Yessy yang juga tertarik untuk ikut trip sama kita dan akhirnya gabung, namanya Kak Amalia, asal Yogyakarta tapi kerja di Bandung. Jadi Kak Amal ini mulai dari Bandung-Jakarta via darat lalu Jakarta-KL lanjut KL-KK dan kita ketemuan di KK. Selain itu, berhubung cuma Bang Denny yang ganteng sendiri saat itu, jadi Kak Rayna ngajakin teman nya yang cowok buat ikutan, namanya Bang Tri dan ini menjadi trip perdana Bang Tri ke luar negeri (dan hal yang apes dan absurd selalu kenanya di dia). Jadilah akhirnya kami berenam ngetrip ke Sabah. 

Segala itinerary dan penginapan semua udah di prepare dari Januari biar gak kelabakan mendekati hari H. Nah pas udah tinggal menghitung hari keberangkatan, Kak Rayna bilang, "Ki, aku gak bisa ikutan ke Kinabalu, soalnya bentrok dengan jadwal ujian dan dosennya gak mau kasi susulan." Yah kalau udah urusan ujian gak bisa ditawar, kan lucu masa harus ngulang setahun gara-gara liburan. Dan akhirnya Kak Rayna gak ikut tapi dia tetap "bertanggung jawab" nganterin Bang Tri buat dikenalin ke kita biar gak awkward pas ngetrip.

Tibalah Hari H, dimana akhirnya kami ngumpul semuanya, termasuk Kak Rayna yang nganterin Bang Tri sampai loket imigrasi (karena tiket Kak Rayna udah di check in kan jadi bisa masuk). Untungnya kelakuan Bang Tri ini gak jauh beda sama kita dan nyambung, jadi semua aman terkendali. Jadi akhirnya kami terbang menuju Malaysia dengan tenang. Lucunya setiap penerbangan saat pergi dan pulang, nama Kak Rayna selalu dicari, karena udah check in dan gak naik pesawat. Jadi saya dan Kak Yessy jadi jubir ke crew pesawat buat meyakinkan Kak Rayna gak bakal terbang 😂😂.

Penerbangan dari Pontianak ke Kuching benar-benar singkat, cuma 40 menit doang! Gak sempat deh mau ngapa-ngapain. Rasanya baru terbang udah mau mendarat aja. Sampai di Kuching, kami langsung menuju loket imigrasi, karena tiket kami bukan tiket transit. Setelah selesai dengan proses imigrasi, kami langsung cepat-cepat ke terminal keberangkatan antarnegara (domestik) karena kami cuma punya spare waktu 2 jam di Kuching. Untungnya bandara di Kuching gak sebesar di KL, yang bisa bikin ngos-ngosan kalau buru-buru.

Nah, uniknya saat kita mau ke Sabah adalah kita tetap harus melewati loket imigrasi, baik itu warganergara Malaysia ataupun asing. Jadi, kita tetap nunjukkin paspor dan tiket kita ke Kinabalu, jadi yang dicap adalah tiket kita. Kami bertolak menuju Kota Kinabalu, Sabah tepat jam 4 sore. Dan penerbangan dari Kuching menuju Kota Kinabalu memakan waktu selama 1 jam 45 menit. 

Sampai di Kota Kinabalu, sebelum mendarat saya melihat pemandangan yang begitu indah dari atas pesawat. Karena letak bandara Kota Kinabalu berdekatan dengan laut, jadi saat mendarat kita benar-benar akan melihat hamparan laut lepas yang biru dan gugusan pulau yang berdekatan. Okay, dalam hati saya bilang, "I will enjoy my trip, this is my healing trip".

Di Kota Kinabalu, kami menginap di hotel Iskandar yang terletk di pusat kota, tepatnya di daerah Kampung Air berdekatan dengan Filipino Market. Dari bandara menuju hotel, kami menggunakan Grab dan memakan waktu hanya 20 menit. Kami mendapatkan supir Grab yang ramah banget. Beliau dengan senang hati menjelaskan tempat-tempat apa saja yang bisa kita datangi saat di Kinabalu. Udah kayak tour guide lho gayanya, jadi gak berasa udah sampai aja di hotel. Sampai di hotel udah ada Kak Amal yang nunggu di kamar, disitulah saya pertama kali bertemu dan kenalan sama Kak Amal, dan ternyata orangnya juga asik. 

Malam pertama di Kinabalu kami hanya habiskan untuk berjalan-jalan aja di sekitaran hotel dan daerah dekat Filipino Market sambil (niatnya) nyari makan disana. Tapi setelah dengar cerita Bang Denny yang seminggu sebelumnya baru balik dari Kinabalu bareng teman 1 ruangan kantornya, mereka kena makan seafood di Filipino Market hampir 2 juta, kami langsung ubah haluan. Gak tau tu orang makan apaan bisa habis segitu.

Akhirnya kami mutar-mutar gak jelas sambil nikmatin pemandangan malam di Kinabalu sambil lirik-lirik tempat makan. Setelah cukup lama mutar-mutar gak jelas dan perut makin keras keroncongannya, akhirnya ketemulah McD. Paling aman, buat kami yang baru pertama kali kemari, karena gak perlu penyesuaian rasa karena udah lapar. Malam itu kami habiskan dengan mengisi tenaga dengan makan dan setelahnya kami jalan-jalan santai aja menikmati suasana malam di Kota Kinbalu di sekitaran hotel. Saat itu, tepat di depan hotel ada pasar malam yang menjual banyak barang-dari pakaian sampai perkakas. Jadi kami sempatkan buat lihat-lihat siapa tau ketemu harga murah buat oleh-oleh. Cuma sekedar nanya harga 😅.

Setelah puas menikmati malam di Kinabalu, kami kembali ke hotel untuk istirahat. Karena besok paginya kami harus berangkat pagi-pagi menuju Kundasang, tempat yang jadi favorit di Kinabalu. Untuk cerita tentang Kundasang, saya sambung di part 2 ya, Chingu ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 3 (Pulau Sapi dan Manukan)

Hari ke dua di Kinabalu kami jadwalkan untuk menikmati wisata pulau yang ada disana. Kinabalu memang terkenal dengan wisata pulaunya yang konon katanya indah. Jadi kalau berkunjung ke Kinabalu, sempatkan buat berwisata ke salah satu pulau yang ada disana atau kalian juga bisa mencoba island hopping (mengunjungi beberapa pulau dengan sekali jalan). Hari kedua itu kami putuskan untuk mengunjungi 2 pulau yang terkenal di sana, Pulau Sapi dan Manukan. Untuk menuju kesana kami menyewa kapal penyeberangan seharga 250 RM buat seharian. Harga yang kami dapatkan jauh lebih murah jika kami menyewa di tempat penyeberangan langsung, di Jesselton Point yang berkisar antara 300 - 350 RM. Atau jika gak mau nyewa 1 kapal, tergantung maunya ke pulau mana aja, jadi bayar per orang mulai dari 40 RM per orang. Karena lagi-lagi berkat Bang Denny, kami bisa mendapatkan harga sewa kapal yang cukup miring karena ini yang bawa kapal adalah orang yang bawa Bang Denny waktu ke Kinabalu pertama kali.

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 2 (Kundasang)

Setelah sekian lama membiarkan blog ini tanpa postingan baru, akhirnya saya kembali untuk melanjutkan postingan saya tentang healing trip saya di ujung Borneo . Nah, ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. Kali ini saya akan bahas tentang trip di hari kedua saya selama di ibukota Negara Bagian Sabah ini. Salah satu tempat favorit yang wajib dikunjungi jika ke Kinabalu adalah Kundasang. Kundasang adalah sebuah desa yang bisa ditempuh lewat jalur darat selama kurang lebih 2,5 jam dari Kota Kinabalu. Kami menuju Kundasang dengan menggunakan mobil sewaan. Supir mobil sewaan kami ini adalah supir Grab kenalan Bang Denny waktu ke Kinabalu sebelumnya. Alhamdulillah berkat sifat SKSD Bang Denny kami bisa mendapatkan mobil seharga 350 RM plus petrol (BBM), karena kalau nyewa lewat agen travel bisa kena 400 sampai 450 RM untuk 1 mobil berkapasitas 6 orang. Perjalanan kami dimulai jam 8 pagi. Karena perjalanan yang cukup jauh, kami menyempatkan sarapan di minimarket samping hotel.