Langsung ke konten utama

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 2 (Kundasang)

Setelah sekian lama membiarkan blog ini tanpa postingan baru, akhirnya saya kembali untuk melanjutkan postingan saya tentang healing trip saya di ujung Borneo. Nah, ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. Kali ini saya akan bahas tentang trip di hari kedua saya selama di ibukota Negara Bagian Sabah ini.

Salah satu tempat favorit yang wajib dikunjungi jika ke Kinabalu adalah Kundasang. Kundasang adalah sebuah desa yang bisa ditempuh lewat jalur darat selama kurang lebih 2,5 jam dari Kota Kinabalu. Kami menuju Kundasang dengan menggunakan mobil sewaan. Supir mobil sewaan kami ini adalah supir Grab kenalan Bang Denny waktu ke Kinabalu sebelumnya. Alhamdulillah berkat sifat SKSD Bang Denny kami bisa mendapatkan mobil seharga 350 RM plus petrol (BBM), karena kalau nyewa lewat agen travel bisa kena 400 sampai 450 RM untuk 1 mobil berkapasitas 6 orang.

Perjalanan kami dimulai jam 8 pagi. Karena perjalanan yang cukup jauh, kami menyempatkan sarapan di minimarket samping hotel. Lumayan buat kami yang kelaparan di pagi hari untuk sekedar ngopi dan makan mi instan. Tak lama setelah sarapan, kami pun berangkat menuju Kundasang.

Jalan menuju Kundasang ini awalnya biasa aja, lurus-lurus aja, mulus kayak jalanan di kota pada umumnya, ditambah pemandangan pinggir laut yang menyegarkan mata. Lama kelamaan jalanannya belok-belok dan nanjak yang lumayan bikin pusing dan mual bagi yang punya maag seperti saya (jadi pastikan sarapan yang cukup!). But, it's okay. Setelah 1 jam perjalanan, kami singgah di rest area yang juga merupakan tempat foto favorit para turis, karena kita bisa ngelihat view Gunung Kinabalu dari sini dengan jelas.

Jadi selama di rest area kamu sempatkan buat foto-foto ria sejenak sekalian rehat dan cuci mata ngeliatin jualan di pusat oleh-oleh disana. Bagi kami pantang buat belanja di awal-awal perjalanan, karena perjalanan masih panjang. Hahahahahaha

Latarnya Gunung Kinabalu yang paling tinggi di Kalimantan
Puas foto-foto ria, kami lanjut lagi sekitar 1,5 jam dan akhirnya kami sampai di Kundasang. Sebenarnya, di Kundasang banyak tempat wisata yang menarik dan yang wajib dikunjungi adalah Kundasang Memorial Park, Dairy Farm dan Poring Hot Spring yang jadi tujuan kami. Kundasang ini dijuluki New Zealand nya Malaysia karena memiliki view yang mirip seperti disana dan ada peternakan sapi (Dairy Farm).

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Kundasang Memorial Park. Bagi kamu yang suka dengan wisata sejarah, ini bisa jadi salah spot wisata yang pas. Kundasang Memorial Park ini sebenarnya adalah pemakaman bagi tentara Inggris yang gugur dalam peperangan di wilayah Borneo saat itu, terutama daerah Sandakan. Tapi pemakamannya gak seseram pemakaman yang biasa kita liat di tv, melainkan di dalamnya itu punya view yang keren dan bagus banget. Harga masuknya cuma 2 RM buat lokal dan 10 RM buat turis asing. Berhubung yang memesankan kami tiket adalah driver kami ditemani Bang Denny yang jago cakap Melayu logat Malaysia, jadilah kami kena harga masuk lokal. What a beautiful fortune! 😊😊😊😊

Masuk ke dalam Kundasang Memorial Park, gak berasa di area pemakaman karena bangunannya walaupun bangunan kuno tapi punya view yang keren. Terutama kita bisa menikmati pemandangan desa Kundasang dari ketinggian. Selain itu juga banyak spot foto yang oke buat para pecinta selfie.
Gerbang Masuk Kundasang Memorial Park
Salah satu sudut di dalam kawasan Memorial Park
Kelar keliling Kundasang Memorial Park, kami lanjut ke Dairy Farm yang merupakan peternakan yang terkenal di Kundasang. Saat masuk sini berasa banget jadi anak gembala. Wakakakakak. Karena suasananya itu peternakan yang ala-ala New Zealand walaupun kadang ada aroma semriwing dari kotoran sapi yang ikut berhembus bersama semilir angin 😂😂

Tiket masuk sini gak dibedain buat lokal ataupun asing, jadi per orang itu dihitungnya 5 RM. Di Dairy Farm gak cuma bakal liat sapi, tapi kita juga disuguhkan pemandangan kaki gunung Kinabalu yang keren dan menyejukkan hati. Karena pas kami kesana cuacanya agak berkabut, jadi berasa lagi di musim dingin gitu. Ahaaaaiii!!

Di Dairy Farm juga menjual produk-produk olahan dari sapi. Saya sempat mencicipi es krim gelato seharga 5 RM dan sosis sapi asli seharga 5 RM dan rasanya enak pakai banget! Porinya juga lumayan buat menyangga perut yang minta diisi. Sapi di Dairy Farm emang gak dibiarkan lepas keliling, tapi ada waktu-waktu tertentu. Jadi kalo pas gak lagi dilepas, kalau mau ngeliat sapi ya liat di kandanganya. But, you must be ready if you smell something smelly 😜😜. Di Dairy Farm kami juga menyempatkan berfoto-foto ria dengan latar alam yang keren.

Puas explore Desa Dairy Farm dan sudah mendekati waktu sholat Jumat kami pun akhirnya menuju pusat keramaian gak jauh dari Kundasang Memorial Park. Di area itu terdapa masjid yang gak begitu jauh dan beberapa rumah makan dan kedai. Jadi sambil nungguin yang cowok menunaikan kewajibannya, kami para cewek duduk manis di dalam KFC sambil ngisi perut yang udah kelaparan.

Destinasi terakhir kami di Kundasang adalah Poring Hot Spring. Setelah selesai semua urusan sholat dan "kampung tengah", kami lanjut ke Poring Hot Spring yang sekaligus arah pulang. Perjalanan yang ditempuh gak lama, sekitar 20 menitan. Disini kita menikmati sumber air panas yang berasal dari sumber air panas pegunungan Kinabalu. Disini harga masuknya beda untuk lokal dan asing, dan lagi-lagi berkat Bang Denny kami mendapatkan harga wisatawan lokal.

Masuk ke Poring Hot Spring benar- benar serasa mengademkan pikiran. Didalam sini emang cuma ada hutan kiri kanan dan kolam-kolam air yang isinya air panas. Jadi jangan kaget kalau kalian nemuin turis bule yang dengan santainya bebikini ria dan berendam di dalam kolam. Mungkin mereka lelah 😝😝😝

Kami pun gak mau ketinggalan mau memanjakan kaki-kaki kami yang pegal keliling. Kami pun pergi ke satu kolam untuk sekedar merendamkan kaki kami buat relaksasi, sementara Kak Amal masih asyik sendiri berkeliaran sambil hunting foto. Cukup lama kami menikmati sensasi berendam air panas disana dan Kak Amal mengajak kami agak menanjak sedikit buat liat pemandagan di atas (lupa apa nama tanjakannya). Jadi,kita perlu naik ke atas dan disana ada taman bunga bangkai (tapi serius gak ada baunya), jembatan gantung yang sayangnya waktu itu udah ditutup, dan air terjun yang gak banyak pengunjungnya. Mumpung kami masih punya waktu sebelum Poring Hot Spring tutup (batas diizinkan pengunjung untuk naik ke atas adalah jam 4 sore), kami pun menyempatkan diri ciprat-ciprat syantik nan manja di air terjun itu. Sebenarnya di daerah hulu Kalimantan Barat banyak banget air terjun model begitu, hanya saja akses buat kesana masih belum memadai dan sulit. Di dekat air terjun, saya juga menyaksikan ada beberapa kelelawar yang gelantungan. Maklumlah karena daerah itu juga salah satu daerah konservasi alam.

Karena hari udah semakin sore dan udah menjelang ditutup juga, ditambah hujan rintik-rintik mulai turun akhirnya kami pun bersiap pulang. Sepanjang perjalanan pulang semuanya senyap ketiduran, palingan terkadang saya merem melek sebentar negliatin udah sampaimana. Karena daerah Kundasang itu daerah pegunungan, jadi sangat tidak disarankan untuk pulang di malam hari karena berkabut dan banyak tikungan tajam.

Setelah perjalanan yang cukup jauh itu, kami pun sampai dengan selamat di hotel. Karena kami udah pada kecapean dan gak sanggup lagi jalan jauh-jauh, ujung-ujungnya kami makan malam di sekitaran hotel. Gak sulit menemukan makanan halal di dekat hotel kami menginap. Kami memilih untuk makan di restoran India-Melayu yang letaknya cuma beberapa bangunan dari hotel kami. Disana banyak banget menu yang bisa dipilih. Harganya juga terjangkau juga porsinya WOW! FYI, mau kamu makan apa aja di Kinabalu, pasti selalu disediakan kuah (semacam kuah kalau kita makan mie ayam). Saat itu saya dan Kak Yessy makan nasi goreng kampung, tapi tetap sajan disuguhkan kuah.

Perut kenyang mata pun udah sisa 5 watt dan badan letih. Ditambah besok kami mau pergi buat lanjutkan destinasi pulau. Saatnya mengistirahatkan badan dan kembali ke hotel. Cerita tentang healing trip ini masih akan berlanjut di part 3 chingu!


*Note: perjalanan kami di hari pertama diabadikan dalam bentuk video berkat Bang Tri dan kameranya 😙😙😂😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 3 (Pulau Sapi dan Manukan)

Hari ke dua di Kinabalu kami jadwalkan untuk menikmati wisata pulau yang ada disana. Kinabalu memang terkenal dengan wisata pulaunya yang konon katanya indah. Jadi kalau berkunjung ke Kinabalu, sempatkan buat berwisata ke salah satu pulau yang ada disana atau kalian juga bisa mencoba island hopping (mengunjungi beberapa pulau dengan sekali jalan). Hari kedua itu kami putuskan untuk mengunjungi 2 pulau yang terkenal di sana, Pulau Sapi dan Manukan. Untuk menuju kesana kami menyewa kapal penyeberangan seharga 250 RM buat seharian. Harga yang kami dapatkan jauh lebih murah jika kami menyewa di tempat penyeberangan langsung, di Jesselton Point yang berkisar antara 300 - 350 RM. Atau jika gak mau nyewa 1 kapal, tergantung maunya ke pulau mana aja, jadi bayar per orang mulai dari 40 RM per orang. Karena lagi-lagi berkat Bang Denny, kami bisa mendapatkan harga sewa kapal yang cukup miring karena ini yang bawa kapal adalah orang yang bawa Bang Denny waktu ke Kinabalu pertama kali.

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 1

Kota Kinabalu atau yang biasa lebih sering disebut Kinabalu adalah ibu kota negara bagian Sabah yang merupakan salah satu negara bagian yang ada di Malaysia dan terletak di Kepulauan Kalimantan (Borneo). Nah kali ini saya mau share tentang pengalaman saya bersama teman-teman saya saat trip ke Kinabalu tanggal 12-16 April 2018 kemarin. Biasanya kalau orang Indonesia liburan ke Malaysia, rata-rata tujuannya daerah semenanjung, mana lagi kalau bukan Kuala Lumpur. Nah, pas saya bilang mau ke Kinabalu, orang-orang pada nanyain ada apaan emang disana, saya jawab aja, "Mau liat Gunung Kinabalu 😅😅". Sebenarnya trip ini lagi-lagi terlaksana berkat adanya promo maskapai kesayangan para traveler yang suka backpacker seperti kami 🙈🙈. Saat itu kami menemukan promo penerbangan Pontianak-Kuching seharga 75 ribu rupiah doang! Siapa juga yang gak ngiler liat harga segitu. Nah, berhubung dari Pontianak gak ada penerbangan langsung ke Kota Kinabalu (ibu kota Negara Bagian Sabah) jad